YahooTrend, California - Jelang penjualan perdana iPhone 5C dan iPhone 5S pada 20 September 2013, membuat jumlah pesanan atau pre-order jadi sorotan. Para analisis memprediksi jumlah pesanan iPhone 5C dan iPhone 5S yang bersaing.
Dilansir CNET, Glen Yeung, analis dari lembaga riset pasar Citi meyakini Apple telah mengantongi 2,2 juta pesanan iPhone 5C hanya dalam 24 jam sejak peluncuran.
Jumlah itu mengungguli iPhone 5 pada perilisan tahun lalu. Raihan 'iPhone murah' ini diyakini disumbang dari hasil kerjasama Apple dengan operator terbesar di China dan Jepang.
Apple memang berhasil menggandeng China Mobile yang memiliki 700 juta pelanggan untuk memasarkan iPhone 5C. Sedangkan di Jepang meneruskan kerjasama dengan NTT DoCoMo yang sudah dilakukan sejak tahun lalu untuk iPhone 5.
Meski demikian, hingga kini Apple belum mengumumkan jumlah pre-order iPhone 5C maupun iPhone 5S.
iPhone 5C dan iPhone 5S diharapkan bisa terjual 7,75 juta unit selama sepekan pertama penjualan perdananya. Untuk iPhone 5C diprediksi bisa terjual 4,5 juta unit, sementara iPhone 5S diperkirakan bakal terjual 3,2 juta unit.
Penjualan tersebut seharusnya bisa melebihi rekor iPhone 5 yang laris terjual hingga lima juta unit dalam pekan pertama peluncurannya pada tahun lalu.
Namun para analis tidak terlalu optimis dengan penjualan iPhone murah di negara berkembang karena harganya yang dianggap terlampau mahal.
"Dalam hal ini kami tidak yakin sukses jika dijual tanpa subsidi karena perbandingan harga yang terlalu jauh dengan pesaing di China," ujar Yeung.
Di situs Apple Store Singapura, iPhone 5S tanpa kontrak dijual seharga SG$988 atau Rp8,7 juta (versi 16GB), SG$1.148 atau Rp10,1 juta (32GB), dan SG$1.288 atau Rp11,4 juta (64GB). Sedangkan iPhone 5C dibanderol seharga SG$848 atau Rp7,5 juta (16GB) dan SG$988 atau Rp8,7 juta (32GB). [mor]