YahooTrend, Jakarta - Terkait jatuhnya nilai rupiah, pihak Astra Daihatsu Motor (ADM) menegaskan bahwa mereka tidak menutup kemungkinan mengubah harga produk Ayla, meski akan terus tunduk pada ketentuan pemerintah.
"Ya, itu (jatuhnya rupiah) jelas berpengaruh. Namun kami tidak ingin mengambil keputusan jangka pendek, kami akan tetap tunduk dan mengikuti keputusan pemerintah nantinya," kata Amelia Tjandra, Direktur Marketing ADM, di sela-sela peluncuran Astra Daihatsu Ayla, di Jakarta, Senin (9/9).
Sementara itu untuk targetnya itu sendiri, perempuan yang kerap disapa Amel ini menuturkan, ADM mematok target penjualan 3.000- 4.000 unit Ayla dalam satu bulan.
"Target kami 40% karena pemainnya di Industri baru kami dan Toyota, itupun kalau situasi pasarnya kondusif," ungkapnya.
Menurutnya, tidak ada yang bisa memastikan apakah program LCGC (Low Cost and Green Car) ini nantinya bermanfaat atau justru menjadi beban bagi negara, namun ADM tetap yakin dan optimis.
"Tidak ada yang bisa memastikan seperti apa kedepannya, tetapi kami sangat optimis dan yakin LCGC akan memberikan benefit tersendiri bagi negara," tutur Amel.
ADM juga akan mengekspor mobil yang 84% komponennya buatan lokal ini ke beberapa wilayah seperti Filipina di Asia, kawasan Afrika, dan Timur Tengah.
Astra Daihatsu Ayla dibanderol mulai Rp76-106 jutaan dan sudah dapat dipesan mulai hari ini. Pihak ADM menjanjikan Ayla sudah sampai ke tangan konsumen paling lambat 2 minggu setelah pemesanan. [ikh]