
YahooTrend, Washington - Meski mengakuisisi divisi ponsel Nokia, Microsoft mengklaim bahwa mereka tidak perlu membuat smartphone. Lalu apa sebenarnya rencana Microsoft ke depan?
Sebelum klaim ini dibuat, CEO Microsoft Steve Ballmer sempat menyatakan bahwa perusahaannya akan bergerak dari perusahaan perangkat lunak menjadi perusahaan yang berfokus pada perangkat dan layanan.
Yang mengherankan, meski baru mengakuisisi divisi ponsel Nokia baru-baru ini, ada satu perangkat yang Microsoft tidak berencana membuatnya dalam waktu dekat, yaitu smartphone.
Terry Myerson, Wakil Presiden di Windows Phone mengatakan bahwa Microsoft hanya akan melompat ke bisnis smartphone jika mitranya di bisnis tersebut tidak menawarkan perangkat yang menarik.
"Tetapi kita tidak melihat hal itu akan terjadi. Jadi kami tidak melihat sebuah kebutuhan (untuk membuat perangkat sendiri)," ujarnya seperti dikutip CNET.
Microsoft pun mengakui bahwa biaya membuat perangkat premium untuk bersaing di pasar smartphone kelas atas terhadap pesaing seperti iPhone atau Galaxy S adalah proposisi sangat mahal dan berisiko tinggi saat ini.
Namun demi memaksimalkan potensi sebenarnya dari Windows Phone, Microsoft tidak ingin membuat perangkat yang sifatnya murahan.
Mereka ingin membuat perangkat yang benar-benar premium, jika suatu saat mitranya terbukti gagal memproduksi perangkat yang dapat beresonansi dengan keinginan konsumen.
Tablet Surface misalnya, meski terhitung gagal di pasaran, Surface sebenarnya dirancang sebagai perangkat premium untuk mengoptimalkan potensi dari Windows 8.
Dalam hal ini, pasar smartphone di negara maju seperti AS mungkin bakal cocok jika pada akhirnya Microsoft juga terjun di bisnis perangkat.
Sementara untuk tetap menyasar pasar di negara berkembang, Microsoft akan tetap bergantung pada perangkat murah buatan Nokia dan mitranya yang sudah memiliki pasar mapan.
Namun sekali lagi pada kenyataannya, para mitra Microsoft yang membuat Windows Phone sudah terbukti gagal membuat pasar jatuh cinta pada perangkatnya.
Pada Februari, pasar Windows Phone di AS hanya 3,2%. Bandingkan dengan Android yang mencapai 51,7% atau Apple dengan 38,9%.
Microsoft, bagaimanapun tidak berencana, atau mungkin merasa belum sanggup menggeser duopoli Google dan Apple di industri smartphone, paling tidak untuk saat ini.
"Itu bukanlah cara yang Microsoft sedang mainkan. Mereka (hanya) ingin menyebarkan Windows Phone sebanyak mungkin di seluruh dunia," ungkap seorang analis pasar. [ikh]